Alat
penghemat listrik (Smart Saving)ternyata cukup diminati. Dalam lima tahun
terakhir alat itu telah terjual sekitar 500 ribu unit.Smart Saving dirintis
Bambang Sugianto, warga Cipayung Jakarta Timur. "Saya ambil bagian dalam
setiap ada even pameran di Jakarta," katanya disela-sela pameran dan
konvensi Asosiasi Petroleum Indonesia (IPA) ke-33. Pemilik PT Smart Sukses
Sejahtera itu menyebut usaha perakitan alat penghemat listrik tersebut dirintisnya
sejak 2005.Hampir sepekan pameran di gedung Jakarta Convention Center (JCC),
peralatan penurunan tagihan listrik secara signifikan itu telah terjual
berkisar 100 unit."Peralatan ini legal karena memang tidak menyalahi
aturan. Kami menjual peralatan ini di tempat-tempat terbuka," kata
Bambang.Alat itu dirakit khusus untuk menghilangkan arus boros atau induksi
pada setiap peralatan listrik/elektronik yang sedang digunakan, sehingga
mengurangi jumlah putaran KWH meter di rumah dan mengurangi tagihan.Dijelaskan,
konsumen yang menggunakan peralatan hemat listrik ini tidak hanya di Jakarta,
tapi hampir merata di Pulau Jawa.Harga jual "Smart Saving" itu
bervariasi, misalnya untuk daya 450 sampai 1.300 watt seharga Rp 250.000/unit.
Untuk daya 2.200-4.400 watt seharga Rp 300.000/unit. Pemakaian daya 5.500-8.800
watt seharga Rp 350.000/unit.
Thursday, 16 April 2015
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments :
Post a Comment